Minggu, 10 April 2016

Business Relationship Management

Business Relationship Management
 
Ruang Lingkup
Ruang lingkup manajemen hubungan bisnis berfokus pada penyelarasan pelanggan tujuan dengan kegiatan penyedia layanan TI , yaitu, semua interaksi bahwa penyedia layanan memiliki dengan pelanggan.


Maksud dan Tujuan
Pengertian
Business Relationship Management (BRM) atau Manajemen hubungan bisnis adalah pendekatan formal untuk pemahaman, mendefinisikan, dan mendukung kegiatan antar-usaha yang terkait dengan jaringan bisnis .


Tujuan
Tujuan dari manajemen hubungan bisnis adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan bisnis dan untuk memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan tersebut .

Prinsip Umum
Prinsip Business Relationship Management 


• Pengukuran dan analisis
Tujuan BRM mengharuskan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dapat diidentifikasi dan diukur. Mengingat model, seseorang harus mampu mengidentifikasi hubungan bisnis yang mereka terlibat dalam, dan mengukur mereka dalam hal seperti kuantitas atau durasi. Hal yang sama berlaku untuk setiap aspek BRM, seperti jenis, peran, atau prinsip.Setiap hubungan bisnis memiliki tujuan yang memerlukan partisipasi dari peran ganda untuk mencapai. Tujuan dari hubungan bisnis yang diberikan adalah diskrit dan terukur. 


• Reputasi dan kepercayaan
Model BRM harus berusaha untuk model dan mengukur reputasi dan kepercayaan. Setiap hubungan, dan setiap interaksi di dalamnya, memberikan kontribusi untuk reputasi. Reputasi meringankan risiko dan mengurangi gesekan dalam proses bisnis. Kepedulian untuk reputasi incentivizes perilaku yang baik.

Tidak adanya kepercayaan akan menyebabkan hubungan bisnis untuk gagal. Kepercayaan meningkatkan efisiensi dan memungkinkan resolusi konflik. Hubungan antara kepercayaan sebagai konsep inti tradisional dan dalam bentuk yang muncul 'radikal' sebagai komponen dari komunitas online harus dijelaskan.

• Governance
Model BRM perlu memperhitungkan dan menyelaraskan dengan model tata kelola perusahaan , termasuk etika bisnis , kendala hukum, dan norma-norma sosial yang berlaku untuk hubungan bisnis.

• Batas
Model BRM harus menentukan batas-batas hubungan bisnis dalam kontinum yang lebih besar dari hubungan interpersonal. Selain isu-isu pemerintahan, model harus memeriksa jika ada tingkat optimal dari hubungan pribadi, dan apakah mereka berbeda berdasarkan jenis, peran, atau atribut lainnya. model harus membantu menentukan batas-batas yang mengoptimalkan efektivitas sementara mendukung tata kelola yang baik.


• Pertukaran dan timbal balik

Model BRM pertukaran dan timbal balik harus memperluas dimensi tradisional untuk akun untuk tidak hanya pertukaran keuangan, tetapi juga pertukaran waktu, uang, pengetahuan, dan reputasi. Ini adalah fitur kunci dari hubungan bisnis.

Peran

Sebagai peran organisasi, BRM peran organisasi adalah hubungan antara penyedia layanan dan bisnis. Peran bertindak sebagai penghubung, orkestra, dan navigator antara penyedia layanan dan satu atau unit bisnis yang lebih.Peran Bisnis Relationship Manager telah diperkenalkan di ITIL 2011 untuk melakukan kegiatan dalam proses bisnis Relationship Management.


Hubungan Dengan Manajemen Lainnya
 

Deskripsi proses
ITIL Bisnis Relationship Management, Manajemen Hubungan Bisnis telah diperkenalkan sebagai proses baru dalam ITIL 2011. Terbaru tempat bimbingan survei kepuasan pelanggan dan manajemen pengaduan dalam Bisnis Relationship Management. Akibatnya, proses yang sesuai telah dipindahkan dari terus menerus Peningkatan Pelayanan untuk Bisnis Relationship Management. Gambaran proses ITIL Bisnis Relationship Management, menunjukkan antarmuka yang paling penting.



Manajemen Keuangan Untuk Layanan IT

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Keuangan Untuk Layanan TI sesungguhnya hanya mencakup tiga hal utama yaitu tentang keputusan keuangan, keputusan investasi dan kebijakan deviden. 

1. Keputusan Keuangan dilakukan untuk mencari dana
Keputusan itu tercermin pada sisi yang mengungkapkan seberapa besar proporsi utang dan ekuitas suatu perusahaan.
Contohnya : Keputusan Keuangan adalah menentukan berapa banyak obligasi (utang jangka panjang) yang harus ditambah dan berpapa banyak saham biasa yang perlu diterbitkan. 


2. Keputusan Investasi
Segala keputusan manajerial yang dilakukan untuk menghasilkan dana berbagai macam aktiva. Boleh juga dikatakan bahwa keputusan investasi adalah keputusan bisnis, dan itu diluar keputusan keuangan. 


3. Kebijakan devide
Yaitu seluruh kebijakan yang dilakukan untuk menetapkan seberapa besar laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dan berapa besar laba bersih yang tetap ditahan untuk cadangan investasi tahunan, kebijakan itu akan tercermin dari besarnya perbandingan laba bersih.

Contoh kebijakan deviden adalah menetapkan apakah presentase pembagian deviden saat ini perlu ditingkatkan atau tetap dipertahankan sebagaimana pada tahun sebelumnya.


Maksud dan Tujuan  
Pengertian
ITFM adalah disiplin berdasarkan prinsip keuangan dan akuntansi standar, tapi alamat prinsip-prinsip tertentu yang berlaku untuk layanan TI, seperti manajemen aset tetap, manajemen modal, audit, dan penyusutan.


Tujuan
Tujuan dari Manajemen Keuangan Jasa IT (ITFM) adalah untuk mengoptimalkan biaya IT Services saat mengambil menjadi kualitas akun dan faktor risiko. Saldo analisis biaya terhadap kualitas dan risiko untuk membuat cerdas, strategi optimalisasi biaya berdasarkan metrik-. Balancing diperlukan karena biaya pemotongan mungkin tidak menjadi strategi terbaik untuk memberikan output konsumen yang optimal.

Layanan IT Manajemen Kontinuitas

Ruang Lingkup
Manajemen kontinuitas dan ketersediaan layanan merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh institusi penyedia layanan teknologi informasi. Hal tersebut penting karena kontinuitas dan ketersediaan layanan berguna untuk memastikan bahwa layanan akan tetap berjalan semestinya dalam segala keadaan. Ada atau tidaknya manajemen kontinuitas dan ketersediaan layanan akan berdampak pada penyampaian layanan kepada pelanggan. Direktorat Sistem Informasi (Sisfo) Universitas Telkom sebagai unit penyedia layanan yang berbasis teknologi dan informasi terus berusaha menyediakan layanan yang terbaik untuk penggunanya, sehingga diperlukan penilaian kesiapan manajemen kontinuitas dan ketersediaan layanan.

Penilaian kesiapan manajemen kontinuitas dan ketersediaan layanan pada penelitian ini menggunakan standar ISO/IEC 20000 dan framework COBIT 5, yaitu standar khusus yang digunakan pada bidang manajemen layanan teknologi informasi. Objek penelitian ini fokus pada layanan i-Gracias Universitas Telkom. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan menggunakan ISO/IEC 20000dan COBIT 5 didapat hasil bahwa layanan i-Gracias berada pada level 1 (performed) untuk persyaratan, rencana, pengujian dan pemantauan kontinuitas dan ketersediaan layanan. Diharapkan layanan i-Gracias dapat mencapai level 2 untuk persyaratan kontinuitas dan ketersediaan layanan, level 3 untuk rencana kontinuitas dan ketersediaan layanan dan level 5 untuk pengujian dan

pemantauan kontinuitas dan ketersediaan layanan. 

Maksud dan Tujuan
Pengertian
IT Service Continuity Management adalah proses yang mempersiapkan IT Services untuk pemulihan dan kelanjutan dalam kasus insiden serius. Proses ini mengambil langkah-langkah proaktif, bukan hanya tindakan reaktif, sehingga risiko bencana diminimalkan. Ketika bencana terjadi, proses ini memastikan bahwa ada kelanjutan layanan dan penyedia layanan mampu memenuhi tingkat layanan minimum.

Layanan Katalog Manajemen adalah proses yang memastikan bahwa ada, sumber komprehensif tunggal untuk semua layanan yang transisi, atau saat ini dalam lingkungan produksi. Layanan Catalog menggambarkan layanan yang saat ini digunakan, proses bisnis yang diaktifkan, dan harapan pelanggan kualitas layanan.
 


Tujuan
Layanan Continuity Management (ITSCM) IT bertujuan untuk mengelola risiko yang serius dapat mempengaruhi layanan TI. ITSCM memastikan bahwa penyedia layanan TI selalu dapat memberikan minimum setuju Layanan Levels, dengan mengurangi resiko dari kejadian bencana untuk tingkat yang dapat diterima dan perencanaan untuk pemulihan layanan TI. ITSCM harus dirancang untuk mendukung Business Continuity Management. 

Manajemen Keamanan Informasi dan Manajemen Akses

Kebijakan Keamanan Informasi
Tujuan kebijakan keamanan informasi adalah untuk memberikan arahan dan dukungan manajemen keamanan informasi. Manajemen harus menetapkan arah kebijakan yang jelas dan menunjukkan dukungan, serta komitmen terhadap keamanan informasi melalui peerapan dan pemeliharaan suatu kebijakan keamanan informasi di seluruh tatanan organisasi. 

Dokumen Kebijakan Keamanan Informasi
Kontrol yang seharusnya dipenuhi adalah dokumen kebijakan keamanan informasi harus disetujui oleh manajemen, dipublikasikan dan disosialisasikan dengan baik kepada seluruh pegawai. Di dalam dokumen kebijakan tersebut harus ada pernyataan komitmen manajemen dan pendekatan organisasi dalam mengelola keamanan informasi. Dokumen tersebut paling tidak harus mencakup hal-hal definisi keamanan informasi, sasaran umum dan cakupan, serta pentingnya keamanan sebagai mekanisme untuk berbagi informasi.

Pernyataan komitmen manajemen, dukungan terhadap tujuan, dan prinsip, persyaratan standard dan kesesuaian sebagai bagian penting untuk organisasi, seperti berikut.

  • Kesesuaian persyaratan legalitas dan kontraktual.
  • Kebutuhan pendidikan keamanan.
  • Pencegahan dan deteksi terhadap virus dan piranti lunak berbahaya lain.
  • Manajemen kelangsungan bisnis.
  • Konsekuensi atas pelanggaran kebijakan keamanan.
  • Definisi tanggungjawab umum dan khusu untuk manajemen keamanan informasi, termasuk melaporkan insiden keamanan.
  • Rujukan untuk dokumentasi yang mendukung kebijakan, seperti detil kebijakan keamanan dan prosedur untuk system informasi tertentu atau aturan keamanan yang harus dipatuhi pengguna

Sistem Manajemen Keamanan Informasi

Information Security Management System (ISMS) atau Sistem Manajemen Keamanan Informasi

istilah yang muncul terutama dari ISO/IEC 27002 yang merujuk pada suatu sistem manajemen yang berhubungan dengan keamanan informasi. Konsep utama ISMS untuk suatu organisasi adalah untuk merancang, menerapkan, dan memelihara suatu rangkaian terpadu proses dan sistem untuk secara efektif mengelola keamanan informasi dan menjamin kerahasiaan, integritas, serta ketersediaan aset-aset informasi serta meminimalkan risiko keamanan informasi.

Standar ISMS yang paling terkenal adalah ISO/IEC 27001 dan ISO/IEC 27002 serta standar-standar terkait yang diterbitkan bersama oleh ISO dan IEC. Information Security Forum juga menerbitkan suatu ISMS lain yang disebut Standard of Good Practice (SOGP) yang lebih berdasarkan praktik dari pengalaman mereka. Kerangka manajemen teknologi informasi (TI) lain seperti COBIT dan ITIL juga menyentuh masalah-masalah keamanan walaupun lebih terarah pada kerangka tata kelola TI secara umum.

Information Security Management Maturity Model (dikenal dengan ISM-cubed atau ISM3) adalah suatu bentuk lain dari ISMS yang disusun berdasarkan standar-standar lain seperti ISO 20000, ISO 9001, CMM, ISO/IEC 27001, serta konsep-konsep umum tata kelola dan keamanan informasi. ISM3 dapat digunakan sebagai dasar bagi ISMS yang sesuai dengan ISO 9001. ISM3 berbasis pada proses dan mencakup metrik proses sedangkan ISO/IEC 27001 berbasis pada kontrol. 


Fasilitas Manajemen Kontrol Akses Fisik 

Fasilitas Manajemen keamanan informasi adalah Aktivitas untuk menjaga agar sumberdaya informasi tetap aman . Manajemen keamanan informasi terdiri atas empat tahap, yaitu:
 

  • Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber informasi perusahaan.
  • Mendefinisikan resiko yang disebabkan oleh ancaman.
  •  Menentukan kebijakan keamanan informasi.
  • Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi resiko resiko tersebut

Akses kontrol secara fisik biasanya diberikan pada petugas khusus seperti penjaga keamanan. Umumnya ada pagar atau pintu untuk menghindari akses kontrol fisik dari pihak yang tidak berkepentingan. Kontrol akses secara fisik dapat dicapai oleh manusia melalui cara mekanis seperti kunci atau melalui sarana teknologi yang disebut sistem akses kontrol. Hak akses hanya bagi yang berkepentingan ini sangat berguna untuk melindungi aset properti bila didukung dengan kamera CCTV.
 


Sumber :
http://adib1.blogspot.co.id/2009/07/lebih-besar-dari-us-10.html
http://rizkysilia.blogspot.co.id/2012/12/manajemen-hubungan-pelanggan-customer.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen
http://yayai-ngakak.blogspot.co.id/2011/09/fungsi-pentingnya-manajemen-dalam.html
https://www.translate.com/english/service-design-proses-tujuh-proses-berikut-diuraikan-dalam-layanan-desain-service-level-layanan-man/52901982